Petani biasanya mengandalkan pengalaman serta naluri untuk mengatur irigasi sekaligus menjaga kondisi tanaman. Sayangnya, cara lama ini tidak lagi menjamin panen optimal di tengah cuaca yang makin sulit diprediksi. Perkembangan teknologi hadir membawa solusi praktis dan akurat melalui penggunaan sensor suhu dan kelembaban berbasis IoT. Alat ini membantu petani memantau kondisi sawah secara langsung sekaligus mendukung penerapan pertanian modern.

Apa Itu Sensor Suhu dan Kelembaban?
Sensor ini adalah perangkat elektronik yang dirancang untuk mengukur dua parameter lingkungan yang sangat penting dalam pertanian seperti temperatur udara atau tanah serta kadar air dalam tanah atau udara. Sensor ini bekerja dengan mendeteksi perubahan sifat fisika materialnya yang peka terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Sensor suhu biasanya menggunakan komponen seperti thermistor (NTC) atau RTD. Resistansi listrik komponen ini akan berubah secara teratur ketika suhu disekitarnya naik atau turun. Perubahan resistansi ini diukur oleh perangkat dan dikonversi menjadi nilai suhu yang akurat.
Sedangkan, sensor kelembaban tanah yang umum digunakan adalah capacitive sensing atau Time-Domain Reflectometry (TDR). Sensor ini mengukur konstanta dielektrik tanah, yang nilainya sangat dipengaruhi oleh kandungan air di dalamnya. Semakin tinggi kadar air, semakin tinggi pula konstanta dielektriknya.
Bagaimana Sistem Ini Bekerja?
Beberapa sensor suhu dan kelembaban ditempatkan di titik strategis sawah untuk menangkap perbedaan kondisi. Microcontroller seperti Arduino atau NodeMCU ESP32 dengan modul WiFi atau LoRa mengumpulkan data sensor. Data tersebut dikirim ke cloud, kemudian disimpan serta diolah agar lebih mudah dimanfaatkan. Hasil pengolahan data ditampilkan dalam dashboard sederhana melalui web maupun aplikasi mobile. Petani dapat memperoleh notifikasi peringatan ketika parameter lingkungan menunjukkan penyimpangan.
Mengapa Sensor Ini Penting untuk Sawah?
Padi adalah tanaman yang sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan. Kebutuhan air dan suhu yang optimal berbeda pada setiap fase pertumbuhannya. Menggunakan sensor suhu dan kelembaban dalam monitoring sawah membawa banyak manfaat, antara lain:
- Irigasi Presisi dan Penghematan Air
Keunggulan utama sistem ini terletak pada efisiensi penyiraman. Sistem irigasi dapat dioptimasi untuk menyala secara otomatis ketika sensor kelembaban mendeteksi tanah terlalu kering. Cara ini mencegah pemborosan air sekaligus memastikan penggunaannya benar-benar tepat. Riset pun membuktikan teknologi tersebut mampu menekan konsumsi air hingga 30%.
- Peningkatan Kualitas Panen
Kondisi tanah yang terjaga stabil membuat padi tumbuh lebih sehat dan berakar kuat. Pemantauan suhu membantu mengurangi risiko stres panas yang sering menurunkan hasil panen. Akibatnya, produktivitas meningkat dan mutu gabah pun jauh lebih baik.
- Pengendalian Hama
Hama serta penyakit tanaman cenderung berkembang pesat pada suhu dan kelembaban tertentu. Data dari sensor dapat dipakai untuk memprediksi potensi serangan sebelum merusak tanaman. Dengan langkah pencegahan lebih awal, hasil panen tetap aman terjaga.
Perbandingan Konektivitas WiFi dan LoRa
Beberapa sensor menggunakan LoRa, sementara lainnya memilih Wifi karena kebutuhan tiap aplikasi tidak sama. LoRa mampu menjangkau area hingga 2-20 km, jauh lebih luas dibanding Wifi yang rata-rata hanya 100-300 meter. Ini sangat cocok untuk lahan pertanian yang luas dan tersebar.
LoRa juga dirancang untuk perangkat berdaya rendah. Sehingga sensor bisa beroperasi bertahun-tahun hanya dengan baterai tanpa sering diganti. Sedangkan Wifi dikenal boros energi.
Namun, Wifi bisa mengirim data dengan bandwidth lebih besar sehingga cocok untuk aplikasi yang memerlukan transfer data besar seperti video HD. Untuk lahan pertanian kecil dan indoor seperti rumah kaca, Wi-Fi yang sudah tersedia bisa langsung dipakai tanpa harus instalasi gateway baru.
Contoh Alat dengan Sensor Tanaman yang Lengkap
Berdasarkan review @GardeningInCanada yang dibagikan di channel YouTubenya, kini tersedia alat sensor tanaman yang lengkap untuk membantu pemula maupun petani berpengalaman dalam merawat tanaman mereka. Sensor yang lengkap seperti memantau cahaya, kelembaban tanah, hingga kondisi lingkungan sangat membantu terutama bagi pemula. Desainnya ringkas dan mudah dihubungkan ke aplikasi. Fitur unggulannya mampu memberi tahu kapan tanaman perlu disiram atau dipindahkan pot. Bantuan data tersebut membuat pengguna bisa menjaga tanaman tetap sehat, tumbuh lebih cepat dan merasa lebih percaya diri dalam berkebun.
Pemakaian sensor suhu dan kelembaban di sawah kini sudah menjadi kebutuhan penting pertanian modern. Teknologi ini bekerja seperti mata dan telinga yang membantu petani memahami kondisi tanaman secara nyata. Keputusan yang diambil pun lebih akurat karena berdasarkan data, bukan sekadar tebakan. Jadi, hasil panen bisa meningkat sekaligus penggunaan air dan pupuk lebih hemat. /Fitri