Berbagai alat tani modern hadir untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai tahap pertanian. Mulai dari peralatan tanam, pemupukan, hingga alat pasca panen. Salah satu alat pasca panen yang cukup populer serta banyak masyarakat gunakan saat ini adalah mesin pemipil jagung.

Mengenal Lebih Dekat Mesin Pemipil Jagung dan Cara Kerjanya
Seperti namanya, mesin pemipil merupakan piranti pertanian modern yang dirancang khusus untuk memisahkan biji jagung dari tongkolnya. Tepat setelah jagung dipanen dan telah melewati masa pengeringan beberapa waktu. Dalam istilah teknis, proses ini disebut sebagai shelling.
Cara kerja alat pemipil jagung cukup sederhana. Jagung kering dimasukkan ke dalam corong atau saluran input mesin. Di dalam mesin terdapat silinder berputar atau drum pemipil yang memiliki tonjolan atau paku pemipil.
Ketika jagung melewati drum tersebut, biji akan terlepas dari tongkol karena gesekan atau tekanan yang terjadi. Biji jagung kemudian keluar melalui saluran output. Sementara bagian tongkol kosong terbuang melalui saluran terpisah.
Beberapa mesin bahkan sudah dilengkapi dengan sistem pengayakan otomatis. Tujuannya untuk memisahkan kotoran atau serpihan tongkol yang masih tercampur dengan biji. Sehingga hasil pipilan lebih bersih.
Keuntungan Pakai Pemipil Jagung Modern
Investasi ke mesin pemipil jagung tentu bukanlah sebuah kerugian. Pasalnya, alat ini menawarkan banyak keuntungan yang bisa langsung dirasakan oleh para petani palawija. Berikut beberapa kelebihan dari penggunaannya:
1. Proses Lebih Cepat
Menggunakan alat pemipil jagung dapat mempercepat proses pemipilan secara signifikan dibandingkan metode manual. Dalam satu sesi pemipilan, sebuah mesin berkapasitas standar dapat memipil sekitar 500 hingga 800 tongkol jagung per jam. Setara dengan 100–150 kg biji jagung kering, tergantung ukuran dan tingkat kekeringan jagung.
Berdasarkan uji coba dalam kanal YouTube Petani Ternak Indonesia, proses pemipilan menggunakan mesin ukuran besar bisa mencapai 30 ton per hari. Terutama untuk jagung yang belum terkupas. Sedangkan jagung kupasan totalnya lebih dari 30 ton. Dengan kecepatan seperti itu, pekerjaan yang biasanya memakan waktu satu hari penuh oleh 4–5 orang bisa selesai hanya dalam waktu 1–2 jam.
2. Hemat Biaya dan Tenaga
Mesin ini secara langsung memangkas biaya operasional karena mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk proses pemipilan. Jika sebelumnya membutuhkan 5 orang untuk memipil secara manual, kini cukup satu operator mesin saja.
Ini tentu memberikan efisiensi besar, terutama dalam masa panen di mana upah buruh meningkat. Selain itu, penggunaan mesin juga lebih hemat energi secara keseluruhan. Mesin dapat bergerak dengan motor listrik atau mesin bensin. Tentunya relatif lebih efisien daripada biaya harian untuk banyak tenaga kerja.
3. Hasil Pipilan Presisi
Salah satu keunggulan alat pemipil jagung modern adalah tingkat presisi yang tinggi dalam memisahkan biji dari tongkol. Hasil pipilan lebih bersih dan sedikit kerusakan pada biji. Berbeda dengan metode manual yang sering menyebabkan biji patah, tidak terpisah sempurna, atau bercampur dengan serpihan tongkol.
Hasil yang bersih ini sangat penting jika jagung akan kita simpan dalam jangka waktu lama. Selain itu, lebih aman dijual ke pasar yang menuntut standar mutu tinggi.
4. Cocok untuk Panen Skala Besar
Untuk petani dengan lahan luas atau kelompok tani yang menangani panen besar, mesin pemipil menjadi alat yang tidak bisa ditawar. Dengan kemampuan kerja tinggi dan kecepatan pemrosesan, mesinnya sangat cocok digunakan dalam skala industri kecil hingga menengah.
Beberapa model mesin bahkan sudah dirancang untuk operasi nonstop dalam waktu lama. Tentunya dengan sistem pendingin otomatis agar mesin tidak cepat panas. Ini sangat berguna ketika panen mencapai ratusan kilogram atau bahkan ton jagung per hari.
5. Pemrosesan Langsung Tongkol Jagung Hasil Pemipilan
Selain menghasilkan biji jagung bersih dan siap jual, mesin pemipil juga menyisakan tongkol kosong yang masih memiliki nilai guna. Salah satu pemanfaatan yang paling umum adalah sebagai bahan baku pakan ternak. Terutama untuk ruminansia seperti sapi dan kambing.
Tongkol jagung mengandung serat kasar yang cukup tinggi dan bisa dijadikan campuran dalam formulasi pakan ternak. Setelah dipipil, tongkol biasanya langsung masuk ke bagian cacahan. Hasilnya menjadi lebih lembut untuk campuran bahan pakan lain seperti dedak, jerami, atau ampas tahu.
Mesin pemipil jagung hadir sebagai solusi modern untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kualitas hasil pasca panen. Tidak hanya mempercepat proses kerja, tetapi juga mengurangi biaya operasional dan meningkatkan hasil panen yang siap jual. Bagi petani modern, investasi pada alat ini bukan sekadar pilihan. Melainkan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing di pasar pertanian yang semakin kompetitif.